Buku Sejarah Baru, karya Tiar Anwar Bachtiar

Cover buku SNI perspektif baru

Tulisan sejarah diyakini mampu merubah paradigma masyarakatnya. Oleh sebab itu, penguasa manapun yang sedang menjadi rejim, selalu menerbitkan tulisan sejarah mengenai bangsanya.

Itulah yang terjadi di Indonesia. Tulisan sejarah yang terangkum dalam SNI–terlebih buku babon mahasiswa sejarah–banyak dihiasi distorsi sejarah. Seluruh pergerakan dan perjuangan yang dilakukan oleh orang yang sekarang tinggal di Indonesia, seluruhnya direduksi menjadi perjuangan nasionalisme; entah dia pergerakan primordialisme, kesukuan, atau bahkan gerakan keagamaan. Akhirnya ideologi gerakan mengerucut menjadi sekedar ideologi nasionalisme yang tercerabut dari akar sejarahnya.

Khusus untuk ideologi Islam, sejarah yang ditulis untuk kemudian dikonsumsi para pelajar, kering dari penghayatan. Terlebih dominasi sejarah Hindu-Budha sangat berserakan di sana-sini. Sejarah Nasional Indonesia hampir tidak mengenalkan sumbangsih Islam dalam pembentukan budaya bangsa, termasuk variable penting dari budayanya, yaitu bahasa Indonesia. Belum lagi masuk pada ranah gerakan perlawanan melawan penjajahan, unsur-unsur Islami sangat sedikit dan bahkan dapat dibandingkan dengan gerakan lokal dan primordial.

Alhamdulillah, Tiar Anwar Bachtiar (salah seorang staf pengajar di Pesantren Persis 19 Bentar – Garut) beserta Dr. Adian Husaini dan kawan-kawan dari DDII serta UIK, berhasil merampungkan buku SNI dengan perspektif baru. Rencananya, buku ini akan dilaunching untuk dipergunakan seluruh pesantren dan madrasah.

Buku yang ditulis oleh Tim Penulis sejarah DDII bekerja sama dengan Program Pascasarjana Pendidikan Islam UIKA Bogor, bertujuan untuk menerobos kebekuan yang selama ini agaknya terus dipelihara oleh pihak-pihak tertentu. Buku ini ingin menyajikan wacana alternatif dalam pengajaran sejarah Indonesia yang menghadapi jalan buntu dalam mendefinisikan makna ke-Indonesia-an bagi warga negaranya, terutama bagi mayoritas umat Muslim di negeri ini. Semoga! (Quy)

Tentang pesantrenpersis19garut
Memahami, Mengamalkan, dan Mendakwahkan Islam

Tinggalkan komentar