Tertanam di Hati

Shitie Rahmah*)

Tertanam dalam Hati setiap nasehat yang Beliau beri

Tertanam dalam Hati setiap ilmu yang Beliau curahkan

Tertanam dalam Hati setiap senyum keikhlashan Beliau walau sering kali kami membuat Beliau kepayahan menghadapi tingkah kami

SEMUA

semua cara Beliau untuk membentuk akhlaq kami, akan Tertanam dalam Hati, semoga akan berbuah pahala, yang Terindah -yaitu surgaNya- amiin

Entah bagaimana cara untuk membalasnya, segalanya.:

*Luasnya Ilmu yang telah dicurahkan mengusir kegelapan hidup kami

Mendidik, Membimbing, Menjaga kami dengan kesabaran

Membantu kami, membuat segalanya lebih bercahaya

Membantu kami, melihat serta meresapi sesuatu agar lebih bermakna

Tak jemu, tak mengeluh, Beliau mengajarkan kami mengenal Tuhan

Hadir, memberi kehangatan dengan pancaran kasih sayang

Mendengarkan curahan hati kami

Menjawab tanda tanya dalam otak dan hati kami

Menegur kami, ketika kami mulai terlena

Mengiringi setiap langkah kami dengan do’a dan restu

Kini, walau tak lagi sebagai santri yang duduk dibangku mendengarkan memperhatikan Beliau, kami harap, kami tetap santri Beliau semua*

MAAF

maaf jika kami tidak bisa jadi santri yang kalian harapkan

maaf kami banyak merepotkan

maaf jika kami tidak bisa membuat asatidzah bangga

maaf jika kami banyak mengeluh padahal semua yang asatidzah lakukan untuk kebaikan kami

maafkan kami atas segalanya

TERIMAKASIH

terimakasih atas Lautan Ilmu asatidzah semua

terimakasih atas segala nasehat Berharga

terimakasih atas keikhlashan dan kesabarannya

terimakasih atas bimbingan, didikan, juga bantuannya

terimakasih karna tak jemu dan mengeluh

terimakasih atas segala untaian do’anya

terimakasih telah menjadi pendengar setia kami, menjawab pertanyaan kami

terimakasih atas segalanya

moga Allah membalas segala jasamu, Wahai Guruku Tercinta

PERCAYALAH, KAMI RINDU

kami rindu nasehat saat bai’at

kami rindu cara mengajar setiap asatidzah yang punya keunikan masing-masing

kami rindu senyuman hangat para asatidzah

kami rindu saat diberi tugas

kami rindu saat KBM

kami rindu setiap sudut dan penghuni pesantren ppi 19 bentar garut

kami rinduu

kami rindu lantunan ayat, setiap kali bel berbunyi, dan dengan kompak kita semua sama-sama mendengarkan dan melafalkan lantunan ayat tersebut

kami rindu semuanya yang tak mungkin terulang tapi akan selalu TERTANAM ya Tertanam dengan dalam Hati, SELAMANYA

*) Rahmah adalah Alumni Pesantren Persis 19 Garut Angkatan 30

Tentang pesantrenpersis19garut
Memahami, Mengamalkan, dan Mendakwahkan Islam

Tinggalkan komentar