Tertanam di Hati
Juli 11, 2011 Tinggalkan komentar
Shitie Rahmah*)
Tertanam dalam Hati setiap nasehat yang Beliau beri
Tertanam dalam Hati setiap ilmu yang Beliau curahkan
Tertanam dalam Hati setiap senyum keikhlashan Beliau walau sering kali kami membuat Beliau kepayahan menghadapi tingkah kami
SEMUA
semua cara Beliau untuk membentuk akhlaq kami, akan Tertanam dalam Hati, semoga akan berbuah pahala, yang Terindah -yaitu surgaNya- amiin
Entah bagaimana cara untuk membalasnya, segalanya.:
*Luasnya Ilmu yang telah dicurahkan mengusir kegelapan hidup kami
Mendidik, Membimbing, Menjaga kami dengan kesabaran
Membantu kami, membuat segalanya lebih bercahaya
Membantu kami, melihat serta meresapi sesuatu agar lebih bermakna
Tak jemu, tak mengeluh, Beliau mengajarkan kami mengenal Tuhan
Hadir, memberi kehangatan dengan pancaran kasih sayang
Mendengarkan curahan hati kami
Menjawab tanda tanya dalam otak dan hati kami
Menegur kami, ketika kami mulai terlena
Mengiringi setiap langkah kami dengan do’a dan restu
Kini, walau tak lagi sebagai santri yang duduk dibangku mendengarkan memperhatikan Beliau, kami harap, kami tetap santri Beliau semua*
MAAF
maaf jika kami tidak bisa jadi santri yang kalian harapkan
maaf kami banyak merepotkan
maaf jika kami tidak bisa membuat asatidzah bangga
maaf jika kami banyak mengeluh padahal semua yang asatidzah lakukan untuk kebaikan kami
maafkan kami atas segalanya
TERIMAKASIH
terimakasih atas Lautan Ilmu asatidzah semua
terimakasih atas segala nasehat Berharga
terimakasih atas keikhlashan dan kesabarannya
terimakasih atas bimbingan, didikan, juga bantuannya
terimakasih karna tak jemu dan mengeluh
terimakasih atas segala untaian do’anya
terimakasih telah menjadi pendengar setia kami, menjawab pertanyaan kami
terimakasih atas segalanya
moga Allah membalas segala jasamu, Wahai Guruku Tercinta
PERCAYALAH, KAMI RINDU
kami rindu nasehat saat bai’at
kami rindu cara mengajar setiap asatidzah yang punya keunikan masing-masing
kami rindu senyuman hangat para asatidzah
kami rindu saat diberi tugas
kami rindu saat KBM
kami rindu setiap sudut dan penghuni pesantren ppi 19 bentar garut
kami rinduu
kami rindu lantunan ayat, setiap kali bel berbunyi, dan dengan kompak kita semua sama-sama mendengarkan dan melafalkan lantunan ayat tersebut
kami rindu semuanya yang tak mungkin terulang tapi akan selalu TERTANAM ya Tertanam dengan dalam Hati, SELAMANYA
*) Rahmah adalah Alumni Pesantren Persis 19 Garut Angkatan 30
SalAAmukum